Rabu, 04 Februari 2009

KISAH MUSA MENCARI ILMU

Suatu ketika Musa yang sedang mencari ilmu bertemu dengan nabi Khidir as “Berilah aku nasihat”, pintanya. Nabi Khidir as pun kemudian bernasihat.


“Wahai penuntut ilmu, sesungguhnya yang berbicara (pengajar) lebih sedikit jemunya dari orang yang mendengarkannya (murid). Oleh karena itu, janganlah Engkau membuat jemu orang-orang yang ada dimajelismu apabila Engkau sedang berbicara kepada mereka. Ketahuilah bahwa hatimu adalah sebuah wadah. Jadi, perhatikanlah apa yang akan kamu isikan kepada wadahnya itu. Kenalilah dunia, lalu campakkan ke belakangmu. Sebab, dia bukanlah negeri yang sebenarnya untukmu, dan bukan pula tempat menetap selamanya buatmu. Dunia telah dijadikan sebagai perantara bagi para hamba Allah agar mereka mempersiapkan bekal darinya untuk kehidupan setelah fanah.

Musa, siapkanlah dirimu, dan bawalah dirimu pada kesabaran, niscaya Engkau akan mendapatkan kemurahatian. Rasakanlah ke dalam hatimu ketakwaan, pasti Engkau memperoleh ilmu. Relakanlah dirimu dengan kesabaran, tentu Engkau akan terbebas dari dosa.

Musa, curahkanlah perhatianmu pada ilmu jika Engkau menginginkannya, karena ilmu diperuntukkan bagi orang yang mencurahkan perhatiannya padanya. Janganlah Engkau menjadi orang yang banyak cakapnya dengan ucapan yang tidak berguna. Sesungguhnya banyak cakap mengotori orang-orang alim dan memperlihatkan kelemahannya. Sebaliknya, hendaklah Engkau menjadi orang yang berlaku sedang-sedang saja, sebab hal yang demikian adalah taufik dan kebenaran. Berpalinglah Engkau dari orang-orang jahil dan hendaklah bersabar dari orang-orang tolol, karena yang demikian merupakan keutamaan bagi orang-orang yang murah hati dan hiasan orang-orang alim. Apabila si jahil memakimu, diamlah demi keselamatanmu, dan jauhilah dia dengan keteguhan hati. Jika tidak, kejahitlannya akan menular kepadamu, dan caciannya terhadapmu akan menjadi lebih banyak.

Musa putra Imran, janganlah Engkau sekali-kali membuka sebuah pintu yang tidak diketahui olehmu cara menutupnya. Jangan pula Engkau sekali-kali menutupkan sebuah pintu yang tidak diketahui olehmu cara membukanya.

Musa putra Imran, orang yang kerakusannya pada dunia tidak pernah berhenti dan cintanya pada dunia kan berakhir, bagaimana mungkin bisa menjadi seorang hamba? Juga orang yang tidak rela dengan keadaan dirinya dan mencurigai Allah dengan apa yang Allah tentukan baginya, bagaimana mungkin dia bisa menjadi orang yang zuhud?

Musa, pelajarilah ilmu yang engkau pelajari untuk kemudian Engkau amalkan. Janganlah Engkau mempelajari untuk Engkau bangga-banggakan sebab bencanya akan menimpamu sedangkan cahanyanya akan menyinari selain dirimu.

Tidak ada komentar: